Mal Pekanbaru, The Hero of Metropolitan City

Sebelum Mal Pekanbaru dibangun, Pekanbaru belum keliatan seperti kota metropolitan (dulu masih kota non-metropolitan *istilah sotoy*). Tapi, bukan berarti Pekanbaru gak punya tempat nongkrong. Ya, dulu Plaza Senapelan dan Plaza Citra sangat dibanggain Pekanbaru. Tapi, seiring waktu berjalan, keduanya mulai ngebosenin. Bukan maksud ngeremehin, tapi waktu itu Pekanbaru masih kalah dari peradaban kota-kota besar di Indonesia.

Terus, Mal Pekanbaru atau MP mulai digarap. Jujur aja, kami antusias banget dibukanya MP. Menurut kami, dibukanya MP mulai ngebuka mata orang Pekanbaru tentang kehidupan metropolitan sebenernya.

Kemudian, awal MP dibuka, orang-orang rame-rame ke sana. Rasanya kalo gak ke MP pas minggu-minggu pertama dibuka, rasanya kayak jadul banget. Dan kalo gak ke sana seminggu sekali, rasanya gak afdol hidup seminggu (lebih afdol hidup 168 jam *nah lo?*). Apalagi letak bangunan yang strategis ngebuat semua orang bertanya apa isinya. Dan dibukanya MP menandai awal Pekanbaru metropolitan. Ya, setelah MP dibangun, barulah banyak perkembangan yang menuju metropolitan, misalnya Mal Ciputra dan Mal SKA yang dibangun di kota bertuah ini.

Tapi, MP selalu berinovasi dan menampilkan sesuatu yang bisa menjadi trademark dari MP. Misalnya, pameran-pameran yang rajin diselenggarain MP, MP card member, dll. Inovasi-inovasi ini juga udah ditiru sama mal-mal lainnya (ikut-ikut --"). Dengan kata lain, MP juga merupakan gudangnya inovasi kreatif. MP juga ngebuat pendapatan masyarakat Pekanbaru naik dan sedikit demi sedikit bisa menyejahtarain masyarakat Pekanbaru.

Kini, di usianya yang udah 7 tahun ( kalo manusia udah masuk SD nih :D) , MP nunjukin kalo mereka bisa bersaing dengan mal lain di pekanbaru. Dengan semua inovasi, kreatifitas dan fasilitas yang ada, kami yakin MP akan jadi salah satu pendukung utama Pekanbaru metropolitan.