Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Beberapa kalimat itulah yang berhasil menaikkan derajat pemuda di Indonesia. Pemuda tidak lagi dikucilkan dan tidak dianggap. Tetapi, pemuda sekarang benar-benar diagungkan dan diberikan harapan yang sebesar-besarnya untuk melanjutkan demokrasi di Indonesia.
Berawal dari sebuah gagasan yang dibentuk oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia, kongres kedua pemuda dilaksanakan. Kongres inilah yang menjadi cikal bakal dan titik balik kebangkitan semangat pemuda Indonesia
Tapi sekarang pemuda seperti kita tidak lagi melihat dan menghormati perjuangan Muhammad Yamin dkk. Pemuda masa kini hanya bisa hura-hura dan berfoya-foya. Memang ada sebagian dari pemuda itu yang berjuang di jalan politik. Mereka berjanji akan ‘bekerja untuk rakyat’ . Tapi seperti yang kita lihat di TV atau koran, mereka yang katanya berjuang itu malah menambah penderitaan rakyat. Mereka membuat pemuda seolah-olah tidak dibutuhkan lagi.
Percuma jika Menegpora dan organisasi pemuda lainnya dibentuk, kalau akhirnya pemuda memang tidak mau maju dan bekerja seperti yang dilakukan PPPI dulu.
No comments:
Post a Comment